Kembali Dari Menara Gading

Dunia akademik, kata banyak orang adalah dunia yang berada di menara gading. Jauh dari realitas dan merupakan pasar ide. Dunia berbagai macam imaginasi berbaur dengan khayalan dan mimpi tentnag teori-teori dan persepsi. Dunia akademik sekaligus juga sebagai tempat “mencari kepuasan” intelektual bagi banyak kalangan. Entah apa maksudnya.
Tetapi perluasan ide merupakan barang mutlak bagi mimpi2 indah yang kelak harus diwujudkan. Dan mimpi itu tercipta oleh imaginasi-imaginasi yang awalnya dipandang semu. dunia milik orang yang punya mimpi kata orang kulon. dan memp[ertemukan mimpi itu dengan realitas adalah tantangan tersendiri.
Indonesia adalah negara dengan penduduk yang terdiri dari sekian ribu “sang Pemimpi” yang kelak menjadi negara yang besar jiwanya. Dan itu lagi-lagi adalah mimpi kita bersama. Dengan alat yang bernama Indonesia, diharapkan kebaikan dan kebenaran akan bisa diwujudkan. Sehingga bukanlah tujuan utama dan pertama apabila kemudian wadah Indonesia ini harus dibela mati-matian.
Dalam ranah pendidikan dan dakwah, dari teori-teori yang kita pelajari kemudian harusnya mampu diterjemahkan dalam wadah yang lebih nyata. Pendirian lembaga pendidikan dan satuan pendidikan adalah praksis dari itu semua. dan siapkah kita terjun dari menara gading?

Makelar Kasus, Kasus Makelar

Kata makelar menjadi sangat akrab akhir-akhir ini. tak lain adalah karena kasus adanya makelar yang ditengarai menangani kasus. sehingga yang menjadi lingkarannya adalah; kepolisian, kejaksaan, pengadilan, dan pengacara. dan sebenarnya, bisa jadi, banyak yang di luar itu; pejabat, penguasa. istilah makelar sendiri identik dengan penghubung dan negosiator, yang ujung-ujungnya ia akan mencari duit dari sisa duit hasil kesepakatan negosiasi. orang juga biasanya tidak risih diesbut makelar, karena sudah lazim di masyarakat; seperti makelar motor, mobil, tanah, perumahan, dan lain-lain.
dalam kasus makelar kasus ini menjadi menarik, karena istilah makelar menjadi identik dengan orang yang suka main belakng dan memutarbailkkan kata-kata demi goalnya sebuah tujuan; meringankan hukuman, atau bahkan membebaskannya. Si makelar tinggal bernegosiasi masalah pasal dan duit yang bisa dikeruk (diperas). nah yang berkepntingan tentu akan keluar duit berapapun yang diminta, asal kasusnya kelar dan menguntungkan.
ada juga makelar politik, yang kebagian tugas bernegosiasi masalah politik. aku dapat apa ente dapat ap[a, nah yang bagian bicara inilah makelarnya. atau bertugas pula mempertemukan tokoh penting seperti presiden, mantan presiden dan sebagainya.
yang terakhir ini tentu sangat jarang, yaitu makelar proposal. kalo makelar kasus berakronim markus, maka yang terakhir akronimnya bisa marsal. sekian.