Pendidikan Islam Nonformal

Suatu ketika, penulis pulang dari Semarang usai mengantar pegawai Sekretariat Negara ke Bandara Ahmad Yani Semarang. Cool family having funSekitar setengah lima sore, sopir memarkir mobil Innova berletter merah milik institusi penulis bekerja di sebuah masjid di pinggir jalan tol Semarang. Usai sholat  Ashar, penulis menyaksikan banyak perempuan dan laki-laki  duduk di atas jok sepeda motor mereka. Nampaknya mereka sedang menunggu kelarnya anak-anak Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) di Masjid tersebut  dari tempat mereka belajar.

Penulis menjadi teringat ketika beberapa tahun silam, sering berdiskusi dengan teman-teman pengajar TPQ yang sering melihat kejadian yang dianggap lucu bagi mereka. Betapa tidak, para orang tua dari anak-anak TPQ itu, yang umurnya masih tergolong muda, menjemput anaknya dengan  pakaian sekenanya. Betapa pendidikan benar-benar menjadi tangggungjawa ‘para guru ngaji saja’; yaitu serangkaian upaya teknis dan operasional oleh para guru ngaji, agar anak-anak yang mereka titipkan menjadi anak yang bik, shaleh-shalehah, dan kelak bisa dibanggakan. Baca lebih lanjut

Kurikulum Awal Pendidikan Islam

perpustakaan-anak-jakartaAl Qur’an sangat diyakini oleh umat Islam menjadi kurikulum utama bagi pendidikan Islam. Ada banyak hal yang bisa dikupas darinya, bahkan hingga menjadi keyakinan bersama umat Islam, bahwa al Qur’an adalah sumber dari segala ilmu. Berbeda dengan titik tolak para ilmuwan barat yang sering dianggap mendasarkan ilmunya dari penelitian empiris, ilmuwan timur Islam mendasarkannya dari pandangan kitab suci al Qur’an. Sebenarnya aspek apa saja hingga al Qur’an dianggap sebagai kurikulum utama umat Islam dalam pendidikannya?
Ada pesan yang sangat unik yang disampaikan oleh Istri Nabi Saw, Aisyah RA, bahwa perilaku dan inspirasi Rasulullah, sebagai panutan utama muslim, adalah al Qur’an itu sendiri. Jika ingin melihat apa yang dimaksud dan diinginkan dalam tulisan al Qur’an, maka lihatlah Nabi Saw. Persoalannya kemudian adalah bagaimana merekam keseluruhan dari keutuhan perilaku al Qur’an ini dalam kehidupan Nabi Saw. Persoalan yang sangat pelik dan rumit bagi yang tidak mengalami langsung hidup semasa atau bagi yang menyaksikan secara langsung sekalipun. Betapa tidak, merekam kehidupan pribadi seseorang adalah pekerjaan yang membutuhkan kejelian dan kepandaian dalam membaca keseluruhan aksara atau huruf yang tersusun menjadi sebuah narasi wacana yang bisa dipahami secara utuh. Baca lebih lanjut

Kurikulum Pendidikan Islam

Dalam konsepsi pendidikan, kurikulum lebih mengacu kepada apa yang akan diberikan  kepada peserta didik serta berapa lama waktu yang dirumuskan untuk mencapai target penguasaan materi tersebut.  Untuk mencapai keduanya, materi dan target waktu, dibutuhkan seperangkat perkakas pendidikan, baik berupa alat-alat pendidikan, maupun sarana dan prasarana pendidikan. Dalam pembahasan yang sudah sampai pada materi kurikulum ini, setiap pembicaraan mengenai pendidikan sudah mencakup pada peserta didik dan pendidik.

Kurikulum dalam praktiknya dirumuskan oleh para pakar pendidikan, berdasarkan prinsip  umum yang didapatkan dari penelitian dan pengalaman perumus kurikulum. Pengalaman bisa dijadikan pijakan awal dalam proses perumusan kurikulum ini, karena darinya didapatkan gambaran kasar dari keseluruhan kurikulum yang akan dikembangkan. Sedangkan detail dan teknis kurikulum harus didasarkan pada penelahaan yang mendalam, baik berdasarkan penelitian maupun kajian para pakar itu sendiri; lewat jurnal,  tesis, disertasi dsb. Baca lebih lanjut

Alat Pendidikan Islam

Dalam beribadah mahdhah dan selain mahdhah, sesuatu yang wajib melekat terhadapnya, baik itu berupa syarat ataupun alat, maka sama wajibnya dengan ibadah itu sendiri. Ini sering dicontohkan terhadap hukum wudhu yang harus menyertai shalat. Ini pula yang memunculkan kaidah al umūru bi wasā ilihā, bahwa setiap perintah terhadap sesuatu, maka sudah meliputi hal yang menyertainya, baik berupa sarana prasaran, alat, maupun medianya. Padahal diketahui, bahwa perintah dalam al Qur’an maupun hadits bisa berimplikasi wajib ataupun sunnah.

alat pendidikanDari semangat ini pula, Baca lebih lanjut

Hak Pendidikan

India memiliki RTE atau The Right to Education, begitupun Indonesia melalui UUD 1945 juga menjamin warga negara untuk memperoleh pendidikan. Betapapun negara menjamin, tetapi kemampuan anggaran untuk ‘menggratiskan’ pendidikan baru sampai pada pendidikan dasar 9 tahun, dari kelas 1 hingga kelas 9, dan rencananya mulai tahun ajaran baru ini akan menjangkau kelas 10 hingga 12. Sejumlah beasiswa, sebagai implementasi atas jaminan itu, juga diberikan kepada mahasiswa melalui kementerian, seperti Beasiswa Pendidikan bagi Siswa Miskin yang Berprestasi (BIDIK MISI).

Secara normatif keagamaan, pendidikan  adalah kewajiban setiap individu muslim untuk memperolehnya. Itu berarti mengesampingkan, apakah mendapat jaminan negara atau tidak. Dengan kata lain, apapun dan bagaimanapun jalannya, maka mencari ilmu harus dilakukan, utamanya terkait dengan keselamatan hidup dunia hingga akhirat. Keselamatan hidup yang tidak terpisahkan itu, bisa diwujudkan dalam pencarian ilmu untuk bekal kehidupan di dunia terlebih lagi hidup setelah di dunia (life after).
Baca lebih lanjut

Islamisasi Pendidikan

Islamisasi Pendidikan Untuk mengungkap pendefinisian mengenai pendidikan Islam dan Islamisasi pendidikan penulis berangkat dari berbagai hal yang rasanya sangat mendasar untuk dikemukakan. Dalam berbagai kesempatan perkuliahan, penulis selalu menyampaikan beberapa pertanyaan; adakah rumah Islam, naik motor Islam, baju Islam?. Kemudian pertanyaan selanjutnya, apakah ketika kita melanggar aturan lalu lintas, berarti kita tidak melanggar syariat atau sebaliknya. Juga penulis bertanya, kalau kita itu sholat, apakah karena perintah agama, atau perintah negara. Kalau kita tidak berzina, minum minuman keras, apakah karena larangan agama atau larangan negara? Apa jadinya kalau kita shalat, itu karena perintah negara, yang artinya jika tidak shalat, maka harus dihukum pidana atau perdata. Pertanyaan-pertanyaan itu rasanya relevan penulis sampaikan kepada para mahasiswa. Baca lebih lanjut